Jumat, 27 Oktober 2023

Mengenal Sumpah Pemuda


SUMPAH PEMUDA
A. Pertumbuhan Pergerakan Pemuda
1. Munculnya Kalangan Terpelajar
  • Sampai dengan berakhirnya kekuasaan Inggris di Indonesia pada 1816, belum ada satu sekolah pun yang berdiri di Indonesia.
  • 24 Februari 1817, Sekolah Dasar pertama didirikan untuk orang Belanda dan kalangan ningrat pribumi, khususnya keluarga para bupati di Jawa. Lokasinya di Batavia (Jakarta) yaitu di Weltevreden (Gambir) dan Molenvlier (Gajah Mada) 
  • 30 Desember 1848, Sekolah Dasar khusus untuk pribumi mulai menerima siswa dari kalangan ningrat dan masyarakat yang mampu secara ekonomi.
  • Sekolah untuk pribumi terbagi atas Sekolah Kelas I dan II dengan pelajaran yang diberikan yaitu membaca, menulis, berhitung, ilmu bumi, ilmu alam, sejarah dan menggambar.
  • 1860, dibuka Sekolah menengah, Saat itu Pribumi hanya diberikan kesempatan mengikuti jenjang pendidikan sampai ketingkat atas (AMS, Algemeene Middelbare School - kira-kira sama dengan SMA sekarang)
  • Awal Abad XX, kesempatan memperoleh pendidikan semakin diperluas dengan berlakunya politik etis.
  • Sampai menjelang perang dunia kedua, sekolah lanjutan dan terutama perguruan tinggi hanya terbatas di beberapa kota besar di Jawa saja. sehingga pada peralihan abad XIX-XX muncul pemondokan pelajar dan mahasiswa pendatang di kota-kota besar, apalagi setelah pondokan khusus di sekolah tidak mampu menampung jumlah pemondok yang terus bertambah. Biasanya rumah pondokan itu dikelola oleh induk semang (kostbass).
  • Pola Indekos ternyata membawa pengaruh cukup besar dalam perkembangan pergerakan nasional. Banyak tokoh politik memperoleh pengetahuan politik dari Induk semangnya, seperti : Soekarno saat indekos di rumah keluarga HOS Tjokroaminoto, Soetan Sjahrir di rumah keluarga Minang di Bandung, Ali Sastroamidjojo  di rumah Kartosasmito (Jakarta), Soetomo tingga di rumah R. Djojoatmodjo.
  • Tokoh pergerakan nasional yang terbentuk di asrama sekolah antara lain Ki Hadjar Dewantara (asrama Stovia, Kwitang Jakarta)  
2. Tumbuhnya Organisasi Pemuda
  • Dari abad XIX hingga awal abad XX, sejak diperkenalkannya Pendidikan Barat pada masyarakat pribumi, maka muncullah gerakan intelektual meskipun masih bersifat individual. Ada juga beberapa tokoh yang sudah mengeluarkan ide tentang perjuangan menentang ketidakadilan kolonial, namun belum sampai pada tingkat aksi.
  • Awal abad XX, muncul organisasi-organisasi pemuda pelajar yang memperjuangkan kepentingan pribumi berkat pengaruh kebijakan Politik etis dan ide-ide pembaruan dari tokoh-tokoh seperti R.A. Kartini dan dr. Wahidin Soedirohoesodo serta situasi politik Internasional.
  • Tahun 1906, dr. Wahidin mengadakan perjalanan keliling Jawa untuk mengkampanyekan gagasannya mendapat sambutan yang antusias dari pelajar Stovia terutama R. Soetomo. R. Soetomo dan Soeradji mengundang teman-temannya untuk membicarakan maksud perjalanan dr. Wahidin. Dan dari hasil pembicaraan itu mereka akan mendirikan organisasi Boedi Oetomo, Peristiwa ini terjadi pada Rabu, 20 Mei 1908 di ruang anatomi gedung Stovia, Weltevreden (Jakarta).
  • Gagasan pendirian organisasi Boedi Oetomo mendapat persetujuan serta mendapat pengikut dari beberapa lembaga pengajaran bumiputera, di Sekolah pertanian dan kehewanan-(Landbouw en Veeartsenij School - Bogor), Burgeravondschool - Surabaya,  Sekolah Menak (Osvia) - Bandung, Magelang dan Probolinggo, Sekolah Guru (Normaalschool) Bumiputera - Bandung, Yogyakarta dan Probolinggo.
  • Berdirinya Boedi Oetomo membawa dampak pencerahan bagi para pemuda pelajar lainnya, Tanggal 22 Desember 1908 Berdiri organisasi para pelajar Indonesia di Belanda yaitu Indische Vereeniging (Perhimpunan Hindia) dengan ketua Soetan Casajangan Soripada.
  • Di Indonesia, dampak berdirinya Boedi Oetomo ialah secara berturut-turut berdiri Sarekat Islam di Solo (16/10/1905), Muhammadiyah (18/11/1912), dan Indische Partij (25/12/1912).
  • 7 Maret 1915, Satiman Wirjosandjojo mendirikan Bond van Studeerenden van Java en Madura (Perkumpulan Pelajar Jawa dan Madura)Tri Koro Dharmo (Tiga Tujuan Mulia). Satiman dibantu penggagas lainnya yaitu Kadarman, R.T. Soenardi Djaksodipoero, pelajar Rechtschool.
  • Tri Koro Dharmo disambut antusias oleh Pelajar Stovia, Kweekschool (Sekolah Guru) Weltevreden (Gunung Sahari), Koningin Wilhelmina School (KWS) dan mereka tercatat sebagai anggota Tri Koro Dharmo.
3. Tumbuhnya Organisasi Kepanduan
B. Sumpah Pemuda
1. Kongres Pemuda Pertama
2. Dua Tahun yang Menentukan
C. Pengaruh Sumpah Pemuda
1. Tumbuhnya Semangat kebangsaan
2. Terarahnya Tujuan Pergerakan
3. Memasyarakatnya Lagu Indonesia Raya
4. Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Persatuan
5. Pertumbuhan Pergerakan Wanita

Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar